Selagi Masih Kausimpan Asa, Tiada Perjuangan 'Kan Berakhir Sia-sia Gambar Pinjam dari Sini |
Deg!
Seseorang yang hanya mencantumkan nomor ponsel memasang iklan donor ginjal untuk membayar sekolah dan hutang.
Ingatan saya pun melayang di kepagian. Suatu ketika pada hari, tanggal, dan jam yang pastinya tak teringat lagi, sebuah motor matic meluncur segera. Sang pengendara, lelaki yang diperkirakan berusia empat puluh tahunan itu, berpakaian layaknya orang pulang bertugas. Tubuhnya terbalut jaket tebal dan celana panjang. Saya mengenali lelaki itu. Sangat. Bapak dari dua orang putri yang masih bertumbuh. Dia…
Selapis ingatan lain turut mencuat, berupa cerita dari ibu saya. Beliau berkata bila lelaki itu kini tengah menjalani profesi ganda. Dengan kondisi seperti itu, dia harus menjadikan 24 jam-nya berharga, mengabaikan rasa lelah setelah seharian bekerja pagi, merelakan diri bergelut dengan angin malam nan mengigit. Semua dilakoninya demi tanggung jawab terhadap keluarga. Dalam benak saya, lelaki yang sama sekali tidak memiliki hubungan biologis dengan saya itu bagaikan sosok hero yang bersinar dalam gelap. Nilai seorang lelaki bertanggung jawab digenggamnya erat. Tak terkira pengorbananmu, Pak. Bila surga selama ini ada di telapak kaki ibu, mungkin sudah saatnya Tuhan mencipta surga untuk ditempatkan di telapak kaki lelaki seperti dirinya.
Lelaki berprofesi ganda rupanya bukan tokoh satu-satunya. Ada lagi, seorang bapak penjual bakso keliling. Dengan gerobaknya yang maha berat, dia berjualan sendirian menembus gelap. Ya, tukang bakso itu selalu tiba di atas jam sepuluh malam di sekitar tempat tinggalku. Begitu rampung memosisikan si gerobak dorong, dimainkannya mangkuk dan sendok hingga membentuk irama khas yang memanggil-manggil calon pembeli. Seolah tak puas, disusurinya jalanan yang sepi agar bisa “jemput bola”. Pak, bukankah jam segitu seharusnya engkau telah berada di rumah? Mencharge tenaga untuk esok hari berjualan kembali. Nyatanya...
Alang-alang Dudu Aling-aling, Margining Kautaman.
Selarik peribahasa Jawa itu pun tersemat atas kisah para orang tua yang luar biasa. Apa yang mereka alami, terlukis lewat peribahasa indah tersebut.
Tumbuhan Alang-alang Gambar Pinjam dari Sini |
Kenapa alang-alang (halangan) jangan sampai dianggap aling-aling (penghalang), tetapi dijadikan sebagai margining kautaman (jalan menuju kebaikan)?
![]() |
Mampukah Kita Menyibak Alang-alang Perintang Masa Depan? Gambar Pinjam dari Sini |
Kembali lagi kepada si pemasang iklan tak bernama, lelaki berprofesi ganda, maupun bapak tukang bakso keliling di malam hari. Ketiganya merupakan contoh nyata orang tua yang rela, bertanggung jawab, ikhlas, dan mampu menyibak alang-alang-nya. Mendonorkan organ tubuh yang seharusnya dimiliki sepanjang hayat, menyingkirkan letih, dan menekan rasa lelah mendorong gerobak bakso hingga jauh dari rumah demi orang-orang yang mereka kasihi, untuk meraih kautaman masing-masing. Tidak sungkan kepala jadi kaki-kaki dijadikan kepala. Saya yakin, segala jerih payah dan pengorbanan mereka tidak akan berakhir sia-sia.
Wahai para orang tua: bapak, ibu, di manapun kalian berada, semoga dengan segala perjuanganmu, akan lahir buah yang manis, sepadan dengan keringat dan air mata yang mengucur deras dari tubuhmu yang semakin hari semakin menua. Bila kelak anakmu mampu meraih mimpinya dan bisa jadi “orang”, hanya predikat orang tua sejatilah yang ‘kan kau sandang. Tiada emas, permata, intan, berlian, bahkan berlembar-lembar uang yang mampu menukar segala yang t’lah engkau berikan.
Salam hormat bagi semua bapak dan ibu yang telah memperjuangkan hidup keluarga; masa depan dan kesuksesan anak-anaknya hingga titik darah penghabisan. ***
Referensi
Darmasoetjipta, F.S. 1985. Kamus Peribahasa Jawa. Cetakan pertama. Yogyakarta: Kanisius
Prawiroatmodjo, S. 1995. Bausastra Jawa-Indonesia. Jakarta: PT Toko Gunung Agung
Tim Balai Bahasa Yogyakarta. 2011. Kamus Basa Jawa (Bausastra Jawa). Edisi kedua. Yogyakarta: Kanisius
Wikipedia bahasa Indonesia. Alang-alang. http://id.wikipedia.org/wiki/Alang-alang. Download tanggal 25 September 2014~18:15
Daftar
BalasHapusNama: Ratri Puspita
Judul: Alang Alang Dudu Aling Aling, Margining Kautaman
Url postingan: Alang Alang Dudu Aling Aling, Margining Kautaman
Akun Twitter: @ratweezia
Semangaaaaat....
BalasHapusTerima kasih Mas Adi.
HapusSalam kenal.
Semangatttt....
:)
Tulisan ini masuk 10 besar Kontes Sadar Hati.
BalasHapusPengumuman pemenang dapat dilihat di URL Link berikut:
http://tenteraverbisa.wordpress.com/2014/10/20/pemenang-kontes-sadar-hati/
Regards,
Ratri Puspita (@ratweezia)
Pemilik Rumah