Juang, kau sobat karibku
Bersamamu, aku tiada kehilangan soal rasa
Ditangkup sepuluh jemarimu, hangat teraba
Meluak luka, menangkis tangis
Juang, lihat aku! Lihat ke dalamnya diriku!
Di sini… meruntih perih!
‘Ku dilibas nasib!
Mereka melututkanku atas nama takluk!
Juang, janganlah katakan kita bergantung pada ketakpastian
kumohon…
Teruslah berjalan… maju!
Hidup masih setengah langkah
‘Kan berhenti bila kita mati
Yogyakarta, September 2013
0 comments:
Posting Komentar